KKN TIM II UNDIP: PENERAPAN METODE HIDROPONIK SEDERHANA DALAM KEGIATAN BUDIDAYA TANAMAN HORTIKULTURA SEBAGAI BENTUK INOVASI UNTUK PERTANIAN BERKELANJUTAN DAN PELUANG BISNIS BARU BAGI PETANI

Padureso, Temanggung (06/08/2024) – Mahasiswa Program Studi Agribisnis, Fakultas Peternakan dan Pertanian yang merupakan peserta Kuliah Kerja Nyata Tim II Universitas Diponegoro, Citra Gunti Fabrina Putri melakukan pendampingan mengenai penerapan dan pembuatan hidroponik sederhana dalam melakukan budidaya tanaman hortikultura pada Kelompok Tani Kulon Omah, Desa Padureso, Kecamatan Jumo, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah.

 

Seiring dengan berjalannya waktu, pertanian menjadi kegiatan yang turut mengikuti perkembangan zaman yang semakin modern. Urban Farming atau pertanian perkotaan menjadi kegiatan pertanian yang sedang marak dilakukan oleh masyarakat Indonesia, salah satunya adalah metode hidroponik yang sering diterapkan oleh masyarakat Indonesia. Hidroponik merupakan metode bercocok tanam yang tidak menggunakan tanah sebagai media tanam, melainkan menggunakan air yang telah diberi nutrisi yang diperlukan oleh tanaman dan dapat digunakan di lahan pertanian smepit atau dalam ruangan, serta dapat menghasilkan tanaman dengan kualitas tinggi dan waktu panen yang lebih cepat.

 

Mahasiswa KKN dari Universitas Diponegoro telah memperkenalkan dan menerapkan metode hidroponik sederhana dalam kegiatan budidaya tanaman hortikultura di Kelompok Tani Kulon Omah. Program ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas pertanian, mendukung pertanian berkelanjutan, dan membuka peluang bisnis baru bagi petani setempat.

 

Program pendampingan pembuatan hidroponik sederhana dilaksanakan pada hari Selasa, 06 Agustus 2024 di kediaman Ketua Kelompok Tani Kulon Omah. Mahasiswa hadir untuk menyampaikan materi mengenai hidroponik sederhana kepada para petani yang tergabung dalam Kelompok Tani Kulon Omah. Materi tersebut mencakup pengertian, prinsip-prinsip dasar, jenis-jenis sistem, kelebihan dan kekurangan, serta panduan pembuatan hidroponik sederhana dengan memanfaatkan gelas air mineral bekas.

 

Metode hidroponik yang diterapkan adalah sistem Wick, yaitu menggunakan sumbu untuk menarik larutan nutrisi dari reservoir (tempat cadangan air) ke media tanam. Kelebihan metode hidroponik dengan sistem wick adalah tanaman memperoleh kebutuhan air dan nutrisi secara terus-menerus, biaya yang dibutuhkan dalam pembuatan dan perawatannya lebih terjangkau karena tidak memerlukan penyiraman, serta mengurangi ketergantungan terhadap pemakaian listrik.

 

Namun, hidroponik juga memiliki tantangan tersendiri, misalnya biaya awal untuk membangun sistem hidroponik bisa cukup tinggi, terutama jika menggunakan teknologi yang lebih canggih. Selain itu, pengetahuan tentang nutrisi tanaman dan manajemen sistem yang baik sangat diperlukan untuk memastikan keberhasilan metode ini.

 

Dengan berbagai kelebihan dan tantangannya, hidroponik menawarkan potensi besar untuk meningkatkan produktivitas pertanian secara berkelanjutan. Inovasi ini tidak hanya bermanfaat bagi petani, tetapi juga bagi masyarakat luas dengan menyediakan pasokan makanan yang lebih stabil dan ramah lingkungan, sehingga diharapkan melalui pendampingan ini masyarakat khususnya petani dapat menerapkan metode hidroponik dalam melakukan kegiatan budidaya tanaman.

 

Penulis: Citra Gunti Fabrina Putri – Agribisnis, Universitas Diponegoro 2021.


Tuliskan Komentar anda dari account Facebook
chat
chat