Desa Padureso, Kabupaten Temanggung (06/08/2024) – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro Tim 2 tahun 2024, diwakili oleh Ilham Faturrakhim Al-Lukman dari Program Studi Teknik Geologi, telah berhasil menyelesaikan program kerja monodisiplin berupa pembuatan peta tata guna lahan untuk Desa Padureso, Kecamatan Jumo, Kabupaten Temanggung. Dalam pengerjaannya program kerja ini merupakan implementasi nyata dari penerapan teknologi geospasial dalam konteks pengembangan desa. Geospasial atau ruang kebumian adalah aspek keruangan yang menunjukkan lokasi, letak, dan posisi suatu objek atau kejadian yang berada di bawah, pada, atau di atas permukaan bumi yang dinyatakan dalam sistem koordinat tertentu. Selain itu, penerapan teknologi geospasial ini didukung dengan SIG (Sistem Informasi Grafis) dimana SIG ini digunakan untuk digunakan untuk memasukkan, menyimpan, memanggil kembali, mengolah, menganalisis dan menghasilkan data geospasial untuk mendukung pengambilan keputusan dalam perencanaan pengembangan desa.
Pada proses pengerjaan program kerja ini dilakukan dengan 3 tahap yaitu pengumpulan data, pengolahan data dan finalisasi Pada tahap pengumpulan data dilakukan dengan melakukan kegiatan lapangan untuk meninjau langsung keberadaan lahan yang ada di Desa Padureso sehingga memudahkan dalam pembuatan peta tata guna lahan. Selain itu, sumber informasi lain berasal dari platform Rupa Bumi Indonesia (RBI) dan Demnas. Pada tahap pengolahan data dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak berupa software ArcGis dan Google Earth. Pada tahap terakhir yaitu finalisasi/tahap akhir dicetak berupa peta ukuran A2 dan menggunakan pigura untuk nantinya bisa melakukan pemajangan. Proses pengerjaan ini dilakukan selama 2 hari pada tanggal 27-29 Juli 2024 dan serah terima pada perangkat desa dilakukan pada tanggal 6 Agustus 2024.
Peta Tata Guna Lahan memiliki tujuan untuk memberikan informasi secara lengkap mengenai penggunaan lahan yang ada di Desa Padureso berupa komoditi pertanian dan Perkebunan yang meliputi tanaman jagung, padi, cabai, tembakau, kopi, dan tomat. Dengan adanya peta tata guna lahan ini pemerintah desa dapat merencanakan pengembangan wilayah secara lebih efektif, memastikan bahwa penggunaan lahan sejalan dengan kebutuhan dan prioritas desa. Selain itu, dengan informasi mengenai jenis lahan dan potensinya, pemerintah desa bisa mendorong kegiatan ekonomi yang sesuai, seperti pertanian berkelanjutan, atau industri kecil yang sesuai dengan karakteristik wilayah. Hal ini tentunta juga selaras dengan kondisi geografis Desa Padureso yang sebagian besar adalah lahan pertanian dan Perkebunan.
Tuliskan Komentar anda dari account Facebook